Tetap Ada atau Tiada.

Elora Shaloomita Sianto
2 min readJul 9, 2021
https://unsplash.com/photos/yAXbfq1wI7I

Pandemi ini penuh lika-liku dan cerita

Pandemi ini bukan dongeng untuk melelapkan tidur

Pandemi ini melumpuhkan mimpi-mimpi indah

Mata tak henti dipertontonkan manusia tak berdaya yang terbaring lemas

Telinga tak henti dituangkan berita kematian yang terus bertambah

Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.

Pilihan manusia.

Negeri ini rumit.

Mereka menggongong menyoal kapan pandemi ini berakhir

Mereka menyuarakan pemerintah untuk melakukan aksi

Mereka tak paham, tanpa bantuan mereka, aksi pemerintah hanya ilusi

Banyak di luar sana yang masih menyepelekan protokol kesehatan

Banyak di luar sana yang tetap berpergian bak itik kehilangan induknya

Banyak di luar sana yang masih menganggap corona hanya dongeng melelapkan tidur

Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.

Pilihan manusia.

Pandemi ini bukan panggung sandiwara

Pandemi ini bukan dongeng melelapkan tidur

Pandemi ini mengukir sejarah yang tak akan terlupakan

Berita silih berganti tanpa henti bermunculan di televisi, koran, radio

Rumah sakit bak lautan manusia

Pekerja medis berjuang hingga menutup usia

Nafas terakhirmu di dunia saat ini selalu menjadi rahasia

Kain putih tak jarang terlihat menyelimuti tubuh

Menampakkan tanah coklat basah yang selalu baru setiap harinya

Negeri ini ingin pulih

Dunia ini ingin cepat sembuh

Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.

Pilihan manusia.

Tamu kali ini tidak sopan ya?

Bertamu tanpa mengucapkan salam dan mengetuk pintu

Membuat kita berhenti sejenak, terpaku, dan membatu

Boleh kuucapkan terima kasih?

Terima kasih telah beradaptasi

Mengurung diri sejenak di dalam rumah

Mengistirahatkan diri dari hiruk-pikuk dunia yang fana ini

Terima kasih untuk memahami keadaan yang rumit dan mengukir lara

Terima kasih untuk pekerja medis di luar sana yang tak segan mempertaruhkan nyawa

Pesanku untuk manusia di luar sana

Tolong berhenti!

Berhenti sejenak, menarik nafas, membuka mata melihat sekitar.

Jangan egois.

Dunia ini bukan tentang kamu saja.

Sedihmu,

Susahmu,

Tangismu,

Amarahmu,

Bukan kamu sendiri yang merasakan.

Jangan merasa dirimu yang paling menyedihkan di dunia ini

Seluruh isi dunia saat ini sedang berduka

Mengukir cerita dan seribu satu luka

Mari sama-sama berjuang. Negeri ini butuh kita.

Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.

Pilihan manusia.

--

--

Elora Shaloomita Sianto

kumainkan melodi sembari mengenggam erat pena, selamat datang✨