Tetap Ada atau Tiada.
Pandemi ini penuh lika-liku dan cerita
Pandemi ini bukan dongeng untuk melelapkan tidur
Pandemi ini melumpuhkan mimpi-mimpi indah
Mata tak henti dipertontonkan manusia tak berdaya yang terbaring lemas
Telinga tak henti dituangkan berita kematian yang terus bertambah
Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.
Pilihan manusia.
Negeri ini rumit.
Mereka menggongong menyoal kapan pandemi ini berakhir
Mereka menyuarakan pemerintah untuk melakukan aksi
Mereka tak paham, tanpa bantuan mereka, aksi pemerintah hanya ilusi
Banyak di luar sana yang masih menyepelekan protokol kesehatan
Banyak di luar sana yang tetap berpergian bak itik kehilangan induknya
Banyak di luar sana yang masih menganggap corona hanya dongeng melelapkan tidur
Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.
Pilihan manusia.
Pandemi ini bukan panggung sandiwara
Pandemi ini bukan dongeng melelapkan tidur
Pandemi ini mengukir sejarah yang tak akan terlupakan
Berita silih berganti tanpa henti bermunculan di televisi, koran, radio
Rumah sakit bak lautan manusia
Pekerja medis berjuang hingga menutup usia
Nafas terakhirmu di dunia saat ini selalu menjadi rahasia
Kain putih tak jarang terlihat menyelimuti tubuh
Menampakkan tanah coklat basah yang selalu baru setiap harinya
Negeri ini ingin pulih
Dunia ini ingin cepat sembuh
Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.
Pilihan manusia.
Tamu kali ini tidak sopan ya?
Bertamu tanpa mengucapkan salam dan mengetuk pintu
Membuat kita berhenti sejenak, terpaku, dan membatu
Boleh kuucapkan terima kasih?
Terima kasih telah beradaptasi
Mengurung diri sejenak di dalam rumah
Mengistirahatkan diri dari hiruk-pikuk dunia yang fana ini
Terima kasih untuk memahami keadaan yang rumit dan mengukir lara
Terima kasih untuk pekerja medis di luar sana yang tak segan mempertaruhkan nyawa
Pesanku untuk manusia di luar sana
Tolong berhenti!
Berhenti sejenak, menarik nafas, membuka mata melihat sekitar.
Jangan egois.
Dunia ini bukan tentang kamu saja.
Sedihmu,
Susahmu,
Tangismu,
Amarahmu,
Bukan kamu sendiri yang merasakan.
Jangan merasa dirimu yang paling menyedihkan di dunia ini
Seluruh isi dunia saat ini sedang berduka
Mengukir cerita dan seribu satu luka
Mari sama-sama berjuang. Negeri ini butuh kita.
Tetap ada atau tiada di dunia saat ini adalah pilihan kita.
Pilihan manusia.